Rabu, 02 November 2011

konsep dasar PKn

  1. Pengertian Civics Education

Civics diartikan sebagai ilmu kewarganegaraan yang mengatur hubungan orang-orang, warga negara dengan organisasi yang paling kecil sampai dengan organisasi puncak yaitu negara. Dijelaskan bahwa Civics membicarakan: (a) hubungan warganegara dengan organisasi social, ekonomi, politik, keagamaan, (b) bagaimana hak-hak asasi manusia itu dilindungi negara, (c) bagaimana hak-hak politik Negara itu dijalankan,(d) bagaimana warganegara mengatur diri sendiri dan mengatur kepentingan umum dalam bentuk partisipasi dan kerjasama.

Dalam proses pembelajarannya, mmulai tahun 1901 timbul gerakan “Civics Education” yang berarti “Pendidikan Kewarganegaraan” di Amerika Serikat yang dipelopori oleh Howard Wilson. Gerakan ini pada dasarnya ingin memperluas arti civics itu sendiri.

Tanda-tanda gerakan Civics Education diantaranya adalah: (a) para siswa pasti harus terlibat dengan bahan pelajaran, (b) bahan pelajaran civics harus dihubungkan dengan bahan-bahan social, sains, teknologi, etika dan agama agar bahan civics education menumbuhkan berfikir, bersikap dan berbuat yang sesuai dengan tingkah laku demokrasi.

Tujuan Civics Education adalah partisipasi yang bermutu dan bertanggungjawab dengan kehidupan politik dan masyarakat baik ditingkat local, maupun nasional. Hasilnya adalah dalam masyrakat demokratis kemungkinan mengadakan perubahan social akan selalu ada. Jika warganegaranya mempunyai pengetahuan, kemampuan dan kemauan untuk mewujudkannya. Partisipasi warganegara dalam masyarakat demokratis, harus didasarkan pada pengetahuan, reflektif kritis dan pemahaman serta penerimaan akan hak-hak dan tanggung jawab.

Selain itu, Civics Education juga bertujuan untuk menjadikan warga negara yang baik (Good Citizen) menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengedepankan semangat demokrasi serta menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia dan meningkatkan daya kritis masyarakat sipil serta menumbuhkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat sipil secara aktif dalam setiap kegiatan yang menjunjung demokratisasi, penegakan HAM dan perwujudan Civil Society.

  1. Pengembangan IKN, PKn, dan PPKn

IKN

Ilmu kewarganegaraan (IKN) sebagai unsur sub-disiplin ilmu, khususnya disiplin ilmu politik dan ditandai oleh sifat disiplin ilmu di universitas, dengan tanda-tanda sebagai berikut: (a) IKN merupakan pengetahuan ilmiah yang diorganisasikan secar ilmiah dan sistamatis dalam konteks hubungan manusia, terutama hubungan warga negara dengan negara, (b) pengetahuan IKN harus bias dipercaya dan dikaji tingkat kebenarannya, (c) pengetahuan ilmiah IKN harus dikembangkan melalui proses bertanya, berhipotesis, mengumpulkan data (observasi dan eksperimen), menganalisis data yang menghasilkan kesimpulan dan bentuk generalisasi atau kalau mungkin dalam bentuk “hukum”.

Ide fundamental IKN antara lain:

  1. Status hukum dan derajat sosial dari tiga golongan zaman penjajahan
  2. Hak merdeka dan kewajiban warga negara Indonesia
  3. Memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan
  4. Keseimbangan hak dan kewajiban warga negara
  5. Kewajiban negara/ pemerintah/ aparat negara
  6. Peran serta warga negara lewat ketrampilan berfikir aktif

PKN

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Pada jenjang pendidikan tinggi, pendidikan bela negara diselenggarakan antara lain melalui pendidikan kewiraan.

Untuk mengembangkan PKN secara Integrative, perhatikan unsur-unsur dibawah ini:

  1. Hubungan pengetahuan intraseptif (intraceptive knowledge) dengan pengetahuan ekstraseptif (ekstraseptif knowledge)
  2. Kebudayaan Indonesia dan tujuan pendidikan nasional
  3. Disiplin ilmu pendidikan
  4. Disiplin ilmu-ilmu sosial, khususnya “Ide fundamental” Ikn
  5. Dokumen negara, khususnya pancasila

PPKN

PPKN sebagai usaha sadar yang dilakukan secara ilmiah dan psikologis untuk memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik agar terjadi internalisasi moral pancasila dan pengetahuan kewarganegaraan untuk melandasi tujuan pendidikan nasional, yang diwujudkan dalam integritas pribadi dan perilaku sehari-hari.

PPKN merupakan usaha membekali pesrta didik dengan pengetahuan dasar dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan warga negara dengan negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

Walaupun substansi PPKN hanya terdiri atas moral pancasila dan pengetahuan kewarganegaraan, kedua substansi ini berhubungan erat dengan pendidikan politik, hukum dan nilai, karena pada dasarnya unsur-unsur dan jenis pendidikan tersebut merupakan suatu rumpun pendidikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

PPKN sebagai mata kuliah atau sebagai primary structure memang harus diperkaya dengan konsep-konsep pendidikan politik, pendidikan hukum, dan pendidikan nilai lewat pendekatan cross-disipliner dalam bentuk bahan kajian “generalisasi”, tetapi tetap dengan landasan moral pancasila sebagai sentralnya. Contoh pendekatan cross-disipliner dengan PPKN adalah sebagai berikut: (a) konsep moral pancasila: tidak berbuat semena-mena (power tend to corrupt); (b) konsep pengetahuan kewarganegaraan: hak warga negara; (c) konsep pendidika politik: aparat negara organisasi kekuasaan; dan (d) pendidikan hukum: rule of law.

  1. materidan pembelajaran sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan semangat kebangsaan

a. Materi sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan semangat kebangsaan

Ada 2 konsep kunci dalam membahas sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan semangat kebangsaan ini, yaitu perjuangan bangsa dan kebangsaan.Istilah tersebut sudah banyak diterapkan dalam berbagai konteks atau aktifitas. Sedikitnya ada 3 pengartian perjuangan: (1) perjuangan identic dengan perkelahian untuk merebut sesuatu atau peperangan untuk mencapai dan mempertahankan kemerdekaan, (2) perjuangan berarti usaha yang penuh dengan kesulitan dan bahaya, (3) dalam poitik, perjuangan berarati wujud interaksi social, termasuk persaingan, pelanggaran dan konflik. Sedangkan kebangsaan menunjukkan ciri-ciri yang menandai golongan bangsa atau kesadaran diri sebagai warga diri suatu negara.

Perjuangan bangsa dilakukan karena sekelompok masyarakat mempunyai cita-cita dan tujuan yang sama untuk kehidupan dimasa depan dan persamaan nasib dimasa lampau, yakni sebagai orang-orang yang terjajah oleh bangsa barat. Hampir semua orang di nusantara merasakan penderitaan selama penjajahan. Misalnya, penderitaan selama tanam paksa (culture stelsal) oleh van den bosh tahun 1828, seorang jendral dalam pemerintahan Hindia Belanda.

Munculnya kesadaran berbangsa dan bernegara bagi rakyat adalah sejak pemerintahan Hindia Belanda menjalankan politik balas budi, dengan mendirikan sekolah-sekolah, rumahsakit, serta irigasi. Mereka yang mengenyam pendidikan dan sadar akan nasib bangsanya inilah yang selanjutnya menjadi tokoh-tokoh pergerakan dan kebagkitan nasional.

Pergerakanpadamasapenjajahanbelandadibagimenurutkurunwaktusebagaiberikut:

I. Masa 1908-1920. Ada 3 pergerakanpolitik:

a) Organisasi-organisasi Indonesia yang terdiri dari budiutomo, s erikat Indonesia, dan perkumpulan kedaerahan

b) Perkumpulan campuran, yakni bangsa Indonesia dan bukan bangsa Indonesia

c) Perkumpulan campuran yang bertujuan Indonesia tetap dalam ikatan Negara belanda

II. Masa 1920-1930

Berdirinya organisasi yang cukup besar pengaruhnya, ialah partai nasional Indonesia (PNI), semula bernama peserikatan nasional Indonesia (1927). Yang berasaskan menolong diri sendiri dan mempunyai tujuan di bidang politik, bidang ekonomi dan bidangsosial

III. Masa 1930-1940

Banyak organisasi berdiri yang bergerak di bidang politik, diantaranya pendidikan nasional Indonesia (PNI Baru), partai Indonesia (partindo), gerakan rakyat Indonesia ( gerindo), partai persatuan Indonesia (parpindo), dan masih banyak yang lainnya.

Perjuangan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan terealisasikan pada tanggal 17 agustus 1945. Sebagai pelopor perjuangan bangsa dan sekaligus sebagai proklamator adalah soekarno dan hatta yang telah bertahun-tahun berjuang melepaskan diri dari penjajahan.

b. Pembelajaransejarahperjuanganbangsa Indonesia dansemangatkebangsaan

Pembelajaran sejarah pada siswa pada hakekatnya adalah membantu siswa meningkatkan ketrampilan berfikir melalui kajian peristiwa masa lampau. Ketika mereka menghadapi sejarah, siswa hendaknya dibelajarkan bagaimana cara mendekati sejarah seperti seseorang mendekati suatu misteri. Mereka perlu belajar memikirkan tentang pandangan penulis (pengarang) dan diberi kesempatan mengembangkan kemampuan berfikir kritis.

Siswa hendaknya belajar bagaimana memikirkan lagi argument yang dikemukakan oleh para sejarahwan, mempertanyakan interpretasi sejarahwan terhadap suatu fakta dan peristiwa. Dengan kata lain, materi sejarah dalam PKn harus aktif melibatkan siswa dalam proses penelitian sejarah agar mereka dapat mengambil makna sejarah tersebut.

Belajar sejarah perlu keakraban dengan konsep waktu, seperti detik, menit, jam, bulan, tahun, decade dan abad.. waktu adalah konsep yang abstrak dalam hal ini, guru perlu menyampaikan penjelasan tentang konsep waktu bila dikaitkan dengan perkembangan budaya suatu bangsa yang tidak dapat terjadi secara tiba-tiba melainkan perlu waktu yang cukup panjang. Demikian pula yang berkaitan dengan pengalaman mereka (siswa).

Untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas hasil kajian terhadap suatu peristiwa sejarah, para siswa dianjurkan memahami dan mengena lbagaimana para sejarahwan mempertimbangkan kebenaran dari suatu peristiwa sejarah. Ketika sejarahwan menilai kebenaran atau validitas suatu dokumen sejarah, maka 2 hal yang perlu dipertimbangkan, yakni validitas eksternal, yaitu harus menggunakan isu yang autentik, dan validitas internal, yaitu berusaha menentukan akurasi informasi yang ada dalam catatan sejarah. Sehingga para siswa akan belajar berlatih berfikir kritis terhadap suatu peristiwa sejarah.

Perlu ditegaskan kepada para siswa suatu prinsip yang harus dijadikan pegangan bahwa sejarah bukan sekedar mengumpulkan dan menulis informasi tentang validitas dan reliabilitas kata.

  1. materi dan pembelajaran demokrasi, HAM dan partisipasi politik

Demokrasi

Demokrasi dapat diartikan suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sedangkan demokrasi konstitusional menurut budiardjo ialah suatu gagasan pemerintahan demokratis yang kekuasaanya terbatas dan pemerintahnya tidak dibenarkan bertindak sewenang-wenang. Sehingga demokrasi konstitusional sering disebut “pemerintahan berdasarkan konstitusi”. Dimana ketentuan dan peraturan hokum yang membagi kekuasaan pemerintah ini ada dalam konstitusi.

Ada 4 unsur dalam konstitusi:

a. Hak-hak asasi manusia

b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu

c. Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan

d. Peradilan administrasi dalam perselisihan

James mac grager menyatakan bahwa pembelajaran demokrasi mempunyai banyak cara yang dapat ditempuh dengan mengaitkan lingkungan diluar kelas. Pembelajaran demokrasi memerlukan sejumlah proses yang secara implicit terjadi dalam peran guru maupun siswa selama pembelajaran di kelas yang demokratis dengan mengaitkan persoalan –persoalan dari lingkungans ekitar.

Ada 2 faktor yang berpengaruh pada pelaksanaan pembelajaran demokrasi, yaitu:

a. Lingkungan

b. Karakteristik social, ekonmi dan budaya

Keberhasilan pembelajaran demokrasi sebagai suatu seni akan ditentukan oleh prinsip-prinsip pembelajaran interaktif, yakni:

a. Menghormati dan penuh perhatian kepada orang lain

b. Berfikir kreatif

c. Menghasilkan sejumlah solusi tentang masalah-masalah bersama

d. Berusaha menerapkan solusi –solusi tersebut

Hak asasi manusia

Hak data diartikan sesuatu yang benar, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, atau kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu. Sedangkan “asasi” berarti bersifat pokok, dasar atau fundamental. Hak asasi manusia adalah hak yang bersifat dasar atau hak pokok yang dimiliki oleh manusia.

Di Indonesia, bunyi tentang jaminan hak asasi manusia dalam UUD 1945 dapat dibagi atas lima dimensi sebagai berikut:

1. Hakataskebebasanberbicaradanmengeluarkanpendapat

2. Hakataskebebasanberagama

3. Hakataskebebasanberkumpulatauberserikat

4. Hakatasperlindungandankedudukan yang sama di depan hokum

5. Hakataspenghidupan yang layak

6. Hakataspendidikan

Ada 4 hal yang harus dipersiapkan untuk mengadakan proses pembelajaran HAM untuk siswa SD, yakni menentukan tujuan, merumuskan materi pelajaran, menetapkan metode danevaluasi. Pada kegiatan belajar ini proses pembelajaran akan ditekankan pada perumusan dan pemilihan materi dan sekilas tentang langkah-langkah pembelajarannya.

Untuk satuan pendidikan SD, pembelajaran hak-hak seyogyanya ditekankan pada berbagai hak yang termaktub dengan konvensi hak-hak anak (KHA).KHA merupakan instrument internasional di bidang HAM dengan cakupan yang paling komprehensif.

Partisipasi politik

Sebelum ikut dalam partisipasi politik, seseorang harus terlebih dahulu mengembangkan kepekaan politik. Kepekaan politik adalah kondisi seseorang yang mudah bereaksi terhadap masalah-masalah politik, pemerintahan, atau kenegaraan. Dalam hal ini, siswa perlu mengetahui atau memahami apa politik, kehidupan politik dan bagaimana mensikapi persoalan politik itu serta mengatasi atau memecahkan persoalan tersebut. Semua hal itu tentu saja perlu dipelajari oleh siswa melalui proses pendidikan politik dan atau sosilogi politik. Dan salah satu sarana yang strategis adalah melalui lembaga sekolah, yakni dalam bidang studi pendidikan kewarganegaraan.

Partisipasi politik dalam PKn merupakan salah satu kemampuan yang dianjurkan dalam pembelajaran PKn dalam rangka mencapai tujuannya, yakni memberdayakan segala potensi dan kemampuan siswa. Negara yang demokratis ,partisipasi warga Negara dalam proses politik merupakan syarat utama.

Semua konsep yang berkaitan dengan partisipasi politik ini tentunya perlu dikembangkan di kelas PKn melalui proses pembelajaran yang melibatkan siswa dengan melakukan pelatihan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.

  1. paradigma pendidikan kewarganegaraan

Misi pkn dengan paradigm yang divevitalisasikan adalah mengembangkan pendidikan demokrasi yang mengemban 3 fungsi pokok, yaitu mengembangkan kecerdasan warga Negara, membina tanggung jawab warga Negara, dan mendorong partisipasi warga Negara.

Untuk mengembangkan masyarakat yang demokratis melalui pendidikan kewarganegaraan diperlukan strategi dan pendekatan pembelajaran khusus yag sesuai dengan paradigm yang baru. Sebelum mengembangkan model ini, terlebih dahulu perlu dikemukakan tentang konsep warga Negara yang demokratis.

Warga Negara demokratis

Demokrasi sering dikatakan system pemerintahan yang cerdas dan rasional. Masyarakat demokratis baru dapat terwujud apabila masyarakatnya berpendidikan, cerdas, memiliki tingkat penghidupan yang cukup, dan punya keinginan berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Secara etimologis, demokrasi berasal dari kata yunani “demos” berarti rakyat dan “kratos” berarti kekuasaan / berkuasa. Demokrasi dapat diartikan rakyat yang berkuasa. Secara singkat demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Demokrasi tumbuh sejak jaman yunani kuno, ketika munculnya istilah Negara kota Athena abad ke-6 sampai ke-3 sebelum masehi. Negara kota itupun dikenal sebagai negara demokrasi pertama di dunia.

Di Indonesia sendiri, ahmad sanusi mengidentifikasikan sepuluh pilar demokrasi konstitusionil yang digali dari filsafat bangsa, pancasila dan konstitusi Negara RI, UUD 1945, yakni demokrasi yang berdasarkan: (1) ketuhanan yang maha Esa, (2) hak asasi manusia, (3) kedaulatan rakyat, (4) kecerdasan rakyat, (5) pemisahan kedaulatan rakyat, (6) otonomi daerah, (7) supremasi hukum, (8) peradilan yang bebas, (9) kesejahteraan rakyat, dan (10) keadilan sosial.

Suryadi dan somardi mengemukakan bahwa untuk mengkonseptualisasikan kembali pendidikan kewarganegaraan dengan paradigmanya yang baru, konsep negara dapat didekati dari sudut pandang sistem. Komponen-komponen dasar sistem tata kehidupan bernegara ialah sebagai berikut:

  1. sistem personal ialah sistem yang menujuk pada orang-orang yang menjadisubyak dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.
  2. Sistem kelembagaan, menunjuk kepada lembaga-lembaga negara dan lembaga-lembaga pemerintahan.
  3. Sistem normatif, adalah sistem hukum dan perundang-undangan yang mengatur tata hubungan negara dan warganegara.
  4. Sistem kewilayahan, menunjuk kepada seluruh wilayah teritorial yang termasuk yurisdiksi NKRI
  5. sistem ideologi, merujuk kepada ide-ide dasar penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Pendidikan kewarganegaraan sebagai suatu program interdisipliner, multi-dipliner dan multi-dimensional perlu pendekatan pengorganisasian yang bersifat terpadu.

Pembelajaran PKn untuk warganegara demokratis

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warganegara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional indonesia. Dari tujuan pkn tersebut, sebaiknya pembelajaran pkn dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan inteletual yangmemadai serta pengalaman praktis agar memiliki kompetensi dan efektivitasdalam ber partisipasi

Dua hal yang perlu di perhatikan dalam mempersiapkan pembelajaran pkn di kelasyaitu bekal pengetahuan materi pembelajaran dan metuode atau pendekatan pembelajaran. Hal terakhir ini merupakan titik yanag masih lemah untukmengantarakan para peserta didik menjadi warga negara yang demokratis. Pembelajaran partisipatif yang berbassis portifolio merupakan alternatif utama guna mencapai tujauan pkn tersebut.

Sebelum embahas model pembelajaran pkn yang berbasis portofolio, perlupulamengenali materi pembelajarannya. Ada empat isi pokok pendidikan kewarganegaraan yang dikembangkan dalam standart nasional pkn yakni :

  1. Kemampuan dasar dan kemampuan kewarganegaraan sebagi sasaran pembentukan
  2. Standat materi kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum dan pembelajaran.
  3. Indikator pencapaian sebagai kriteria keberhasilan pencapaian kemampuan
  4. Rambu- rambu umum pembelajaran sebagai rujuakan alternatif bagi guru

Portofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan, yang tergantung pada mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio.

Portofolio dalam pkn merupakan kumpulaninformasi / data yag tersusun denga baik yang menggambarkan rencana kelas siswa berkenaan dengan suatu isu kebijakan publik yang telah diputuskan untuk dikaji oleh mereka, baik dalam kelompok kecil maupun kelas secara keseluruhan.

Dengan menggunakan model pembelajaran pkn yang berbasis portofolio, diharapkan dapat menjadi wahana dalam mengantarkan pelaksanaan kehidupan berdemokrasi. Namun untuk penerapan di sekolah dasar, guru perlu melakukanprosess pentederhanaan lagi, disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak usia sekolah dasar.

6. Desain pembelajaran pendidikan kewarganegaraan

agar prose penyusunan pembelajaran pkn bisa terwujud, maka perlu diperhatikan 2 butir uraian sebagai berikut:

a) analisis situasi eksternal dan internal

faktor yang dapat menggambarkan situasi sebagai bahan analisis guru dibagi menjadi 2, yaitu faktor eksternal dan internal.

Faktor eksternal meliputi:

  1. perubahan sosial-budaya dan harapan masyarakat
  2. tuntutan dan tantangan sistem pendidikan
  3. perubahan mata pelajaran yang akan diajarkan
  4. konstribusi dari sistem dukungan guru
  5. sumber masukan bagi sekolah

faktor internal meliputi:

  1. siswa: meliputi bakat, kecakapan dan kebutuhan akan pendidikan siswa
  2. guru: kemampuan guru dalam mengola proses belajar mengajar
  3. etos sekolah
  4. sumber-sumber bahan pelajaran
  5. masalah-masalah dan kekurangan-kekurangan yang dirasakan kurikulum

b) analisis disiplin dalan mengembangkan desain pembelajaran

teori memberikan sumbangan pada proses perencanaan kurikulum dan pembelajaranmelalui 4 jalan utama:

  1. teori meningkatkan tatanan informasi yang sistematis
  2. teori membantu pemahaman melalui peningkatan kejelasan asumsi
  3. teori menuntut kriteria untuk menentukan kebermaknaan
  4. teori memberi kesempatan menyusun generalisasi yang jauh

ada 3 disiplin ilmu yang banyak memberikan sunbangan teori dalam penyusunan desain pembelajaran pkn yang layak, yaitu:

  1. filsafat pendidikan
  • hakekat pengetahuan
  • nilai pengetahuan
  • hakekat kualitas mental
  1. psikologi pendidikan

konsep psikologi yang sering digunakan antara lain: hakekat siswa, proses berfikir, seleksi pengalaman belajar, teori belajar, kondisi belajar, motivasi, metode mengajar, menetapkan tujuan yang layak, perbedaan individu, kepribadian, efektivitas guru.

  1. sosiologi pendidikan
  • kecerdasan masa depan
  • latar belakang sosial
  • peran guru dan sekolah
  • sikap guru
  • isu-isu metodologis

7. pengembangan metode pembelajaran pkn

metode diartikan sebagai dasar-dasar penyelidikan. Dasar-dasar penyelidikan yang dilakukan itu didasarkan atas pikiran dansemangat terbaik menurut garis berpikir ilmuwan sosial. Hasil penyelidikan itu dimaksudkan untuk memperkaya body of knowledga masing-masing cabang ilmu sosial. Kegiatan-kegiatan penyelidikan itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah cukup matang tingkat intelektualnya yang disyaratkan oleh sebuah penelitian.

Kalau ilmuwan sosial mengartikan metode itu dalam konteks memperkaya disiplin masing-masing ilmu sosial, maka para pendidik memberi arti dari kegiatan-kegiatan mengajarnya sehari-hari. Karena itu, metode diartikan sebagai prosedur yang sistematis untuk tujuan mengajar.

Dalam metode pembelajaran pkn, seorang guru harus dapat melatih siswa berpikir dengan cara menghafal, mengarahkan dan menasehati mereka secara teratur dengan bahan-bahan yang baik. Namun pendapat seperti ini ditolak karena mengajar secara doktriner bahan pelajaranyang bernilai etika untuk membentuk warganegara yang baik dianggap kurang baik. Karena itu, aliran berpendapat bahwa proses belajar yang demokratis dan dinamis dianggap lebih efektif dan akan memperoleh nilai yag sebenarya. Aliran psikologi ini mendorong metode mengajar civic yang berorientasi kepada: (a) mendorong partisipasi siswa secara aktif, (b) mempunyai sifat inquiry, dan (c) pendekatan pemecahan masalah.

Dalam kurikulum 1968, masalah berpikir kritis, kreatif, partisipasi dinamis dan problem solving sudah ditetapkan untuk digunakan oleh guru-guru. Walaupun sudah ditetapkan, sampai sekarang metode yang tradisional itu masih tetap dilakukan. Faktor-faktor yang menyebabkan dipertahankannya metode itu diantaranya: (a) ujian akhir biasanya menanykan hafalan, (b) buku civic isinya sangat dipengaruha esensialisme-verbalisme,(c) indoktrinasi, ground covering yechnique dan yang sejenisnya adalah yang paling gampang, (d) kurangmnya kegiatan-kegiatan penulisan ilmiah mengenai metode, sehingga penyebaran prinsip-prinsip metode yang tercantum dalam rencana pendidikan sulit untuk dijalankan

psikologi anak

A. Kenapa ketika bayi baru lahir harus di adzani ditelinganya?

adzan diberikan, dalam pendengaran, dengan kata-kata biasa yang digunakan untuk panggilan untuk doa: "Allaahu Akbar ... La ilaha illal Lah." Dan itu harus dilakukan dengan suara yang baik, tapi tidak begitu keras karena menyebabkan kerusakan pada telinga bayi atau untuk alarm dia.

Indera pendengaran dimulai dan yang bekerja ketika anak masih dalam rahim ibunya, dan baru-baru ini ditemukan bahwa ia mampu mengingat hal-hal dalam mendengarkan walaupun masih dalam kandungan.

1. Melalui memberikan adzan, yang pertama suara yang mencapai telinga bayi akan menjadi kata-kata adzan yang terdiri dari deklarasi kebesaran Allah dan pemberian kesaksian seseorang yang masuk keAgamaNYA , kata-kata dalam adzan memilki dampak yang mendalam dalam kehidupan baru bayi sehingga anak itu hidup dan mati hanya untuk Allah.

2. Karena bayi yang baru lahir mampu mempertahankan hal-hal mendengarkan dalam memori nya kemudian menyebabkan dia mendengar adzan adalah sarana pelatihan anak, dan mempersiapkan dirinya sehingga dia akan mempersiapkan dirinya jika terdengar panggilan adzan.

3. Adzan sebagai sunah nabi,dia akan mendengar panggilan Allah sebelum mendengar panggilan setan. Karena bayi itu masih dalam keadaanya fitrah dan belum terpengaruhi oleh apapun.

4. Kata-kata dalam adzan menyebabkan setan melarikan diri, seperti yang terjadi dalam Hadis:
"Ketika azan diberikan setan melarikan diri, melewati angin ribut sampai ia tidak dapat mendengar Adzan" (Al-Bukhari dan Muslim)
sehingga upaya setan untuk menyakiti anak tersebut tidak bisa dilakukan karena sebelum melaksanakannya setan sudah mendengar adzan sehingga dia melarikann diri karena ketakutan.

5. Demikian pula, pemberian adzan di telinga anak merupakan indikasi untuk orang tua yang mengasuhnya agar pendidikan harus berdasarkan firman Tauhid dan bimbingan Islam dan Al Qur’an.

B. kenapa dalam menikahi wanita harus memperhatikan 4 hal yaitu: agama, harta, nasab, kecantikan?

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah bersabda:
Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, karena kedudukannya/keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka, pilihlah yang baik agamanya niscaya engkau beruntung.”

(Diriwayatkan oleh al-Bukhari (3/242), Muslim (2/1086), Abu Dawud (2047), an—Nasaa’i (6/68) dan Ibnu Majah (1858)

Sebenarnya dengan faktor agama sudah mencakup segala faktor-faktor yang lainnya. Dengan aspek agama yang baik ini, keindahan akhlaknya terpuji, kecantikannya terjaga dan terpelihara, malahan martabat dan kehormatannya berbanding dengan wanita di kancah masyarakat yang tinggi nilai-nilanya.

Secara umum, mereka yang baik agamanya dan lebih taqwanya adalah mulia dan dipandang tinggi di sisi Allah SWT.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu...” (al-Hujuraat 49: 13)

Dalam hal ini, Sheikh al-‘Azim Abad di dalam kitab ‘Annul Ma’buud Syarh Sunan Abi Daud, ada menyatakan bahwa yang sewajarnya dipilih adalah wanita yang baik agamanya dan memiliki adab yang baik agar kelak berupaya menjadi pertimbangan kepadanya dalam pelbagai urusan kehidupan, terutamanya dalam urusan rumahtangga. Oleh kerana itu, Nabi SAW memerintahkan supaya mencari wanita beragama yang merupakan puncak kepada pencarian (keutamaan pilihan).

Sebagai kesimpulan, membuat pilihan calon istri bukanlah suatu perkara yang boleh dipandang remeh. Pada hakikatnya sangat berat karena ia bakal menjaga urusan dalam kekeluargaan yang diketuai oleh seorang lelaki bernama suami. Dan bakal menjadi pembimbing anak-anak atau zuriat yang kelak bakal dilahirkan. Kriteria-kriteria yang baik berserta kebijaksanaan dalam berbagai bidang ilmu tertentu dan persoalan keagamaan perlu dilihat sebagai keutamaan supaya segala perjalanan kehidupan di masa mendatang bakal ter-urus dengan baik dan tersusun. Supaya kelak, kehidupan bersama keluarga bakal mencapai suasana yang aman bahagia dan tenteram. Lantas mampu melahirkan masyrakat yang berhubungan harmonis. Antara ciri-ciri yang lain bagi calon isteri yang baik secara umum adalah seperti berilmu, senantiasa bersyukur, menjaga hubungan yang baik dengan kaum keluarga kedua belah pihak, memiliki daya kepimpinan terhadap pengurusan rumahtangga dengan baik, memahami kehendak atau kemauan suami, batas pergaulannya terjaga, dan sentiasa menjaga penampilan yang baik.

C. Kenapa ibu menyusui dan bayi menyusu?

Menyusui adalah tindakan beinteraksi dengan bayi dan mulai mengenal di antara ibu dan anak. ibu menyusui anaknya harus dengan rasa kasih sayang dan memeluk bayi denga penuh kasih sehingga bayi bisa merasakan kenyamanan yang diberikan ibu kepada bayinya.

Bayi menyusu agar bayi bisa aktif dan bisa bebas merasakan apa yang telah diberikan ibunya kepada bayi tersebut. Sehingga tidak ada keterbatasaan bayi tersebut untuk menyusu.Di dalam bayi menyusu yang paling berperan aktif adalah bayi Karena ibu hanya memberikan asinya kepada bayinya dan tidak ada keterbatasan antara ibu dan bayi tersebut.

D. Pendidikan prenatal dan neonatal

Pendidikan prenatal adalah pendidikan yang dilakukan pada masa bayi masih dalam kandungan.di dalam masa prenatal ada perawatannya.

Menurut Dr. Rene Van de Carr dalam bukunya Cara Baru Menididik Anak Dalam Kandungan, Pendidikan prenatal (pralahir) menunjukan bahwa saat kandungan berusia lima bulan (20 minggu), kemampuan bayi untuk merasakan stimulus telah berkembang cukup baik. Waktu sebelum bayi dilahirkan adalah saat yang terbaik untuk memulai komunikasi dengan bayi. kebiasaan-kebiasaan positif yang ibu kembangkan selama masa komunikasi pralahir akan berlangsung sepanjang masa kanak-kan.

Penelitian yang telah dilakukan menunjukan beberapa hal ini pada bayi-bayi yang mendapatkan stimulasi pralahir yang dikutip dari buku Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan.

1. Tampaknya ada suatu masa kritis dalam perkembangan Bayi yang dimulai pada usia sekitar lima bulan sebelum dilahirkan dan berlanjut hingga usia dua tahun ketika stimulasi dan latihan-latihan intetelektual dapat meningkatkan kemampuan mental bayi.

2. Stimulasi pralahir dapat membantu mengembangkan orientasi dan keefektifan bayi dalam mengatasi dunia luar.

3. Bayi-bayi yang mendapatkan stimulasi pralahir dapat lebih mampu mengontrol gerakan mereka dan lebih siap untuk menjelajahi dan mempelajari lingkungan setelah mereka dilahirkan.

4. Para orangtua yang telah berpartisipasi dalam program Pendidikan Pralahir menggambarkan anak mereka lebih tenang, waspada, dan bahagia.

Prinsip-Prinsip Dasar Pendidikan Pralahir;

1. Prinsip Kerja sama.

Permainan-permainan belajar dan latihan-latihan stimulasi membantu orangtua dan anggota keluarga lain belajar bekerja sama untuk mencapai kesejahteraan bayi sebelum ia dilahirkan sehingga mereka mengetahui bagaimana bekerja sama setelah bayi lahir. Latihan- latihan pralahir dapat meningkatkan kerja sama seluruh anggota keluarga yang ikut serta.

2. Prinsip Ikatan Cinta Pralahir.

Latihan-latihan Pendidikan Pralahir membantu mempersiapkan orangtua untuk menerima bayinya. Para psikolog dahulu berpendapat bahwa ikatan tidak akan terjalin sebelum bayi dilahirkan. Akan tetapi, dengan memainkan permainan-permainan belajar dan melakukan latihan-latihan, orang tua khusunya ibu dapat megungkapkan dan mengembangkan ikatan cinta sebelum dilahirkan. Dr. James W. Prescott mengatakan bahwa stimulasi gerakan dan sentuhan membantu bayi belajar memberi dan menerima kasih sayang.

3. Prinsip Stimulasi Pralahir.

Seorang bayi belajar dari stimulasi. Sudah jelas bagi setiap orangtua baru bahwa stimulasi indra pendengaran seperti suara ibu, stimulasi indra peraba seperi gelitik, dan stimulasi indra penglihatan seperti gerakan dan warna-warni menjadi kesukaan bayi setiap hari dalam perkembangan kehidupannya. Latihan-latihan Pendidikan Pralahir memberikan stimulasi sistematis bagi otak dan perkembangan saraf bayi sebelum dilahirkan. Banyak bukti ilmiah yang menunjukan bahwa kegiatan semacam itu membantu otak bayi menjadi lebih efisien dan menambah kapasitas belajar setelah ia dilahirkan. Masa pertumbuhan maksimal otak bayi terjadi sebelum kelahiran sampai ia berusia kira-kira dua tahun.

4. Prinsip Kesadaran Pralahir

Latihan-latihan Pendidikan Pralahir memiliki potensi mengajarkan bayi untuk menyadari bahwa tindakannya mempunyai efek. Dalam permainan bayi menendang, misalnya, ketika ia menendang perut ibu di satu tempat, tangan ibu balas menekan di tempat yang sama. Kenyataan bahwa bentuk stimulasi lingkungan ini dapat diajarkan sebelum kelahiran mempunyai potensi besar dalam mempercepat bayi belajar tetntang sebab akibat setelah ia dilahirkan.

5. Prinsip Kecerdasan

Albert Einstein dikabarkan telah menjawab sebuah pertanyaan mengenai kecerdasannya bahwa “Rahasia kecerdasan saya yang tiggi adalah bahwa saya belajar sesuatu setiap hari dalam hidup saya.” Kecerdasan berkembang dari rasa tertarik pada hal yang terjadi dan mengapa terjadi. Program pendidikan pralahir mencakup latihan-latihan untuk menarik minat bayi yang sedang berkembang terhadap sensasi dan urutan yang dapat dipahami sebelum dilahirkan. Setelah lahir, bayi mungkin akan penuh perhatian, artinya ia telah mulai mengembangkan kecerdasannya.

7. Prinsip Melibatkan Kakak-Kakak Bayi

Dengan ikut serta dalam latihan-latihan Pendidikan Pralahir, anak-anak yang lain akan merasa penting dan tidak diabaikan. Mereka belajar berharap bahwa adik bayi akan belajar dari mereka. Anak-anak yang lainnya akan merasa yakin bahwa posisi mereka dalam keluarga aman sekalipun waktu ayah dan ibu untuk mereka berkurang.

8. Prinsip Peran Penting Ayah dalam Masa Kehamilan.

Penelitian telah membuktikan bahwa hubungan baik antara ayah dan bayi sangat berkaitan dengan perkembangan kemampuan social anak.

Perawatan Prenatal mengacu pada perawatan medis dan keperawatan direkomendasikan untuk perempuan sebelum dan selama kehamilan. Tujuan dari perawatan pralahir yang baik adalah untuk mendeteksi potensi masalah awal, untuk mencegah mereka jika memungkinkan (melalui rekomendasi tentang gizi yang cukup, olahraga, asupan vitamin dll), dan untuk mengarahkan perempuan untuk spesialis yang tepat, rumah sakit, dll jika diperlukan.

Ketersediaan perawatan pralahir rutin telah memainkan peran dalam mengurangi angka kematian ibu dan keguguran serta cacat lahir, berat badan lahir rendah, dan masalah lain bayi dapat dicegah. Biasanya ibu mendengarkan music-musik klasik kepada bayi selama dikandungan, membacakan ayat-ayat alqur’an agar bayi bisa mendengrkan dan bisa mempengaruhi kecerdasan dan keaktifan selama dalam kandungan.

Pendidikan neonatal adalah pendidikan yang dilakukan pada masa setelah bayi dilahirkan.

Pembagian masa bayi neonatal yaitu:

Periode partunate (mulai saat kelahiran sampai antara lima belas dan tiga puluh menit sesudah kelahiran). Periode ini bermula dari keluarnya janin dari rahim ibu dan berakhir setelah tali pusar dipotong dan diikat. Sampai hal ini selesai dilakukan, bayi masih merupakan pascamatur yaitu lingkungan diluar tubuh ibu.

Periode Neonate( dari pemotongan dan pengkatan tali pusar sampai akhir mingggu kedua dari kehidupan pascamatur). Sekarang bayi adalah inidividu yang terpisah, mandiri dan tidak lagi merupaakan parasit. Selama periode ini bayi harus mengadakan penyesuaian pada lingkungan baru diluar tubuh ibu.

Kepekaan
Kriteria terbaik yang dapat digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya kemampuan sensorik adalah reaksi adalah reaksi motorikterhadap rangsangan sensorik yang biasanya terjadi bila alat-alat sensorik dirangsang. Akan tetapi, seringkali sulit menentukan apakah reaksi motorik itu terjadi karena rangsangan atau bagian dari aktifitas menyeluruh yang umum. Tidak adanya reaksi juga tidak harus berarti tidak adanya kepekaan itu hanya berarti rangsangan yang dipergunakan terlampau lemah untuk dapat membangkitkan reaksi intensitas dari rangsangan sangat mempengaruhi reaktivitas bayi pada berbagai rangsang sensorik.

Kemampuan Belajar

Untuk belajar, individu harus menyadari apa yang diharapkan harus dilakukan. Lagipula otak dan saraf harus cukup berkembang untuk memungkinkan proses belajar. Kondisi demikian belum terdapat pada bayi neonatal terutama dalam sehari-hari pertama dari kehidupan pascanatal. Bayi neonatal seringkali tidak mampu melakukan bentuk belajar yang sangat sederhana biasanya atau belajar melalui asosiasi. Kecuali sitiasi makan, reaksi yang berupa kebiasaan sulit diperoleh.

Emosi Bayi Neonatal

Reaksi emisional hanya dapat diuraikan sebagai keadaan menyenangkan dan tidak menynangkan. Yang pertama ditandai oleh tubuh yang tenang dan yang kedua ditandai oleh tubuh yang tegang. Ciri yang menonjol dari keadaan emosi adalah tidak adanya tingkatan reaksi yang menunjukkan tingkat intensitas yang berbeda.

Permulaan Kepribadian

Anak-anak dilahirkan dengan perbedaan sifat yang karateristik yang tercermin dalam tingkat aktivitas dan kepekaan.. Dari perbedaan ini akan berkembang pola kepribadian individual.
Thomas dkk mengatakan pentingnya hubungan timbal balik antara matangnya sifat-sifat turunan dari pengalaman dalam perkembang kepribadian, jadi kalau kedua efek selaras, dapat diharapkan perkembangan anak yang sehat, kalau tidak serasi hamper selalu dapat dipastikan timbulnya perilaku yang mengundang masalah.